Selasa, 23 Agustus 2016

Ulangan

Unstoppable (2010)

Unstoppable adalah film yang disutradarai oleh Tony Scott , yang ditulis oleh Mark Bomback , dan dibintangi Denzel Washington dan Chris Pine.
Film diambil dari kehidupan nyata.Menceritakan kereta barang tak ber masinis dan dua orang (Washington dan Pine) yang mencoba untuk menghentikannya. Film ini dirilis di Amerika Serikat dan Kanada pada 12 November, 2010, dan di Inggris pada tanggal 24 November 2010.
  Sambil bergerak kereta ditarik oleh AWVR AC4400CW ini # 777 dan # 767 di Veteran Allegheny dan West Virginia Railroad (AWVR) trainyard di kota fiktif Fuller, Pennsylvania, dua hostlers , Dewey dan Gilleece, mengambil jalan pintas keliru dan sengaja membiarkan mesin untuk meninggalkan trainyard pada kekuatan sendiri tanpa rem udara bergerak. Awalnya percaya kereta menjadi " coaster ", kepala bagian langsiran Connie Hooper perintah Dewey, Gilleece, dan kepala tukang las Ned Oldham untuk mendorong dan mengejar kereta untuk menghentikannya. Ketika Oldham menemukan bahwa kereta telah melewati mana seharusnya, mereka menyadari bahwa kereta sedang berjalan pada kekuatan penuh dan sekarang merupakan ancaman berbahaya. Dewey dan Gilleece berhasil mengejar 777 menggunakan truk tinggi pagar, tetapi gagal untuk naik kereta api di waktu. Hooper lansiran Oscar Galvin, direktur operasi untuk AWVR, serta menginstruksikan polisi dan sheriff lokal dan negara untuk mengamankan semua penyeberangan kelas untuk mencegah cedera. Mengunjungi federal Railroad Administration keselamatan inspektur Scott Werner menemukan bahwa 8 mobil yang ditarik oleh 777 mengandung cair fenol yang akan menjadi bencana besar jika kereta harus crash atau menggagalkan di daerah penduduk. Berita dari kereta pelarian segera menjadi acara media .
Hooper menyarankan mereka sengaja menggagalkan kereta, tapi Galvin tidak setuju dan percaya mereka dapat menghentikan kereta dengan memukul di belakang dua mesin diesel yang bergerak lebih lambat dipimpin oleh veteran insinyur Judd Stewart, memperlambat turun cukup lama bagi karyawan AWVR dan mantan Marinir AS Ryan Scott turun melalui helikopter ke taksi 777 dan menghentikan kereta secara manual. Meskipun memukul awalnya bekerja, 777 melompat ke depan, mengetuk Scott dan menggelincirkan dua mesin diesel, menyebabkan mereka meledak, yang akhirnya membunuh Stewart dalam proses. Mereka menyadari bahwa 777, dengan kecepatan saat ini, pasti akan menggagalkan pada "Setan Curve", ketat, sebagian ditinggikan dari lagu di tengah-tengah kota Stanton di sisi timur negara. Rencana yang dibuat untuk sengaja menggagalkan kereta luar kota Arklow menggunakan derailers.
Sementara itu, pensiun AWVR insinyur Frank Barnes dan konduktor Will Colson, baru menyewa mencari untuk mengubah hidupnya setelah insiden dengan istri sekarang terasing, yang menarik beberapa mobil dengan SD40-2 # 1206 dari Stanton. Meskipun awalnya menyadari 777 meluncur jauh dari halaman kereta Fuller, mereka memerintahkan pada menit terakhir untuk menarik ke dalam lagu Perbaikan-In-Place , sehingga hanya dalam waktu 777 ras oleh dan kliping beberapa mobil terakhir mereka menarik. Barnes mengamati bahwa 777 memiliki terbuka menyerah , yang jika mereka bisa mengejar mesin, mereka bisa gunakan untuk pasangan untuk 777 dan menggunakan rem mereka sendiri untuk memperlambat kereta sebelum mencapai Stanton. Sebagai Colson unhitches mobil mereka untuk memberi mereka kesempatan terbaik penangkapan, Barnes melaporkan rencananya untuk Hooper dan Galvin dan memperingatkan mereka bahwa ide menggelincirkan tidak akan bekerja diberikan momentum 777, tapi Galvin mengancam untuk memecat Barnes jika ia terus. Barnes mengabaikan Galvin dan set 1206 di jalur untuk mengejar ketinggalan dengan 777. Sebagai 777 melewati Arklow, upaya polisi untuk menembak saklar penutup bahan bakar pada mesin, tetapi gagal untuk memukulnya. Sebagai Barnes diprediksi, kereta barel melalui derailers tanpa melambat. Hooper dan Werner mendukung penuh rencana Barnes 'dan mengambil alih kendali situasi dari Galvin.
Barnes dan Colson mengejar 777 dan mengelola untuk terlibat kopling. Barnes mencoba bekerja jalan di 777 untuk taksi nya, manual terlibat rem di gerobak barang di sepanjang jalan, sementara Colson bergerak 1206 ini rem dinamis , yang awalnya memperlambat 777, tapi akan terbukti menjadi tidak cocok untuk kecepatan 777 ini. Mereka mampu mengurangi kecepatan cukup lambat untuk menghapus Stanton Curve tanpa menggelincirkan dengan menggunakan rem independen, tapi 777 tetap di luar kendali dan mengancam untuk menabrak halaman kereta Stanton. Barnes menemukan jalannya diblokir untuk taksi 777, tapi Oldham tiba di truknya dengan konvoi polisi dan drive di jalan sejajar dengan trek. Colson melompat ke truk Oldham ', dan Oldham mendorong dia ke depan 777 memungkinkan Colson untuk masuk ke taksi dan terlibat rem. 777 dengan aman berhenti sebelum mencapai akhir baris.
Barnes, Colson, dan Oldham yang digembar-gemborkan sebagai pahlawan, dengan Barnes pensiun (dengan manfaat penuh) dan Colson bersatu kembali dengan istri dan anaknya. Hooper dipromosikan ke posisi mantan Galvin untuk kepemimpinannya, dan Dewey masuk ke pekerjaan ke industri makanan cepat saji, yang menunjukkan dia dipecat.

                                                                   Klik disiniiii

Sumber :  https://en.wikipedia.org/wiki/Unstoppable_%282010_film%29
 

Senin, 22 Agustus 2016

Mengenal CC300


Lokomotif CC 300 adalah salah satu lokomotif diesel hidraulik di Indonesia milik Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan yang digunakan khusus untuk keperluan dinas Ditjen Perkeretaapian. Lokomotif dengan dua kabin masinis ini dibuat oleh PT INKA. Desain dan integrasi sistemnya murni hasil pemikiran insinyur Indonesia. Akan tetapi, meskipun milik Ditjen Perkeretaapian, namun loko ini tetap dioperasikan oleh PT KAI.

Lokomotif ini mempunyai panjang 14.135 mm, lebar 2.642 mm, tinggi 3.575 mm, dan berat 84 ton.Kecepatan maksimalnya adalah 120 km/jam, daya mesinnya adalah 2500 hp dan memiliki gaya traksi sebesar 270 kN untuk starting (saat lokomotif mulai bergerak dari keadaan berhenti total). Mesinnya memakai mesin diesel Caterpillar tipe 3512B HD (Caterpillar Seri 3500, konfigurasi V-12 (kode angka 12 pada 3512), long stroke (kode B), diameter silinder x langkah silinder = 170 mm × 215 mm, perbandingan kompresi = 15,5:1) dengan transmisi hidraulik Voith Turbo Transmission L620reU2. Sistem pengereman memakai produk Westinghouse Air Brake Technologies (Wabtec), master controller memakai produk Woojin dari Korea Selatan, juga dilengkapi dengan generator set (genset) CAT C18 dari Caterpilar sehingga tidak memerlukan kereta pembangkit jika menarik rangkaian kereta penumpang.
Saat ini sudah ada 5 unit lokomotif CC 300 (CC 300 12 01, CC 300 12 02, CC 300 12 03, CC 300 14 01, CC 300 14 02) yang dibuat oleh PT Inka dan sedang menjalani test run di pabrik PT INKA. Direncanakan lokomotif ini akan ditempatkan di beberapa dipo lokomotif yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Menurut Agus Purnomo, Direktur Utama Inka, lokomotif ini cukup handal karena tahan banjir. Ia juga mengatakan bahwa proyek CC 300 adalah bekerjasama dengan Kemenhub, maka ada beban biaya pengembangan yang ditanggung oleh Inka. Sebesar Rp30 miliar rupiah dari Pemerintah Indonesia (PT INKA ikut membayar juga) telah dibayarkan untuk mengembangkan proyek lokomotif made in Indonesia itu. meskipun ketinggian banjir mencapai 1 meter, KA yang ditariknya masih bisa melaju. Sesungguhnya pengembangan lokomotif Inka itu sejak 2009, dan tidak menutup kemungkinan jika loko ini akan segera diekspor ke seluruh dunia, terutama bagi negara yang lintas KA-nya memiliki persoalan banjir.
Lokomotif CC 300 diluncurkan pada tanggal 20 Mei 2013 bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional.


Selasa, 02 Agustus 2016

Mengenal CC201

Mengenal Lokomotif CC201
Lokomotif CC 201 adalah lokomotif diesel elektrik milik PT Kereta Api Indonesia yang diproduksi olehGeneral Electric Transportationdengan jenis model U18C. Lokomotif CC 201 mempunyai konstruksi yang ramping dengan berat 84 ton dan daya mesin 1950 hp. Lokomotif ini bergandar Co'Co'. Artinya lokomotif memiliki 2 bogie masing-masing 3 gandar dengan total 6 motor traksi, sehingga lokomotif ini dapat dioperasikan pada lintas datar maupun pegunungan. Lokomotif ini sama seperti lokomotif GE lainnya, mampu berlari sampai kecepatan 120 km/jam, meskipun kecepatan kereta api saat ini dibatasi maksimal 90 km/jam.
Sepanjang kariernya, lokomotif ini telah berpengalaman menarik berbagai jenis KA, mulai dari kereta eksekutif, bisnis, ekonomi, campuran, sampai kereta barang/kargo. Namun, saat ini CC 201 lebih banyak dioperasikan untuk KA kelas bisnis, campuran, ekonomi, dan lokal.

CC 201 juga merupakan salah satu lokomotif GE Transportation yang paling sukses di Indonesia, mengingat ketersediaan suku cadang yang cukup dan mesin yang mirip dengan CC 203,CC 204, dan CC 206 (semua bermesin GE 7FDL-8). Posisi lokomotif diesel hidraulik (DH) di Sumatera dan Jawa pun juga banyak terganti oleh lokomotif ini, khususnya sejak CC206 mulai beroperasi.

Lokomotif CC201 ada 4 generasi yaitu,:
Lokomotif generasi I : Didatangkan tahun 1977-1978 sebanyak 38 unit 
Lokomotif generasi II : Didatangkan tahun 1983-1984 sebanyak 34 unit 
Lokomotif generasi III : Didatangkan tahun 1992 sebanyak 20 unit
Lokomotif CC 201 rehab (eks-BB 203)

Lokomotif Generasi I

Lokomotif CC 201 generasi I ini didatangkan ke Indonesia pada tahun 1977-1978 sebanyak 38 unit. Awal mula kedatangan lokomotif ini diwarnai dengan peristiwa kecelakaan pada saat lokomotif ini sedang dalam perjalanan dari pabriknya, GE di Amerika Serikat menuju ke Indonesia menggunakan kapal laut. Dalam perjalanannya, kapal yang membawa loko tersebut dihantam badai sehingga menyebabkan jangkar kapal dan muatan-muatan lain yang ada di dalamnya jatuh menimpa tiga dari delapan lokomotif CC 201 tersebut. Hal ini membuat bagian depan dari ketiga lokomotif itu ringsek. Sesampainya di Indonesia, lokomotif yang selamat dari musibah itu dapat langsung dioperasikan. Namun untuk loko yang ringsek tidak demikian. Ketiga lokomotif tersebut harus menjalani perbaikan terlebih dahulu selama kurang lebih sebulan.
Ciri-ciri CC 201 generasi I ini yaitu pada bagian jaring radiatornya berukuran besar. Selain itu, pada mulanya semua lokomotif generasi ini tidak mempunyai lampu kabut di atas bemper seperti CC 203/CC 204. Namun sejak lokomotif ini mengalami PA (Pemeliharaan Akhir) pada tahun 2010-2011, semua unit CC 201 generasi I telah dipasangi lampu kabut.
Tujuh unit CC 201 generasi I telah dimodifikasi menjadi CC 204 pada tahun 2003 dan 2005, yaitu CC 201 03 (CC 204 01), CC 201 11 (CC 204 02), CC 201 16 (CC 204 03), CC 201 37 (CC 204 04), CC 201 32 (CC 204 05), CC 201 06 (CC 204 06), dan CC 201 12 (CC 204 07).

Lokomotif Generasi II

CC 201 generasi II didatangkan tahun 1983-1984 berjumlah 34 unit. Untuk mengenalinya sangat mudah. Ciri-cirinya sama seperti CC 201 generasi I, namun pada jaring radiatornya berukuran kecil. Bentuk kaca depan berbentuk persegi dengan ujung-ujungnya yang lancip. Loko ini pada awalnya juga tidak memiliki lampu kabut. Namun sejak lokomotif ini mengalami PA (Pemeriksaan Akhir) pada tahun 2010-2011, semua unit (kecuali CC 201 48) telah dipasangi lampu kabut.
Dahulu di antara loko-loko generasi II ini ada lokomotif yang cukup unik, salah satunya CC 201 56 milik Dipo Induk PWT. Keunikannya: pada bagian depannya (short hood) memiliki bentuk yang berbeda dibandingkan dengan CC 201 lainnya. Kotak pasirnya lebih pendek dari yang biasanya dan kaca depannya memanjang ke bawah. Bagian dalamnya juga unik karena hanya terdapat satu meja layanan sehingga kabin masinis pun menjadi lebih luas. Hal yang melatarbelakangi perbedaan tampilan dari loko ini karena dahulu CC 201 56 pernah menabrak stoomwalls sehingga mengakibatkan loko ini ringsek parah dan sulit mengembalikannya seperti bentuk semula. Untuk memperbaikinya, Balai Yasa Pengok menyiasatinya dengan cara melepas satu meja layanan, memendekkan kotak pasir, dan memenjangkan 2 kaca kebawah. Karena bentuknya yang aneh ini, para railfans sering menyebutnya “Loko Donald Bebek(Ducky Locomotive)”. Sebelumnya CC 201 47 milik Dipo Yogyakarta dan CC 201 76R milik Dipo Medan (dulu Dipo Jatinegara) juga mempunyai bentuk yang sama seperti CC 201 56, namun sekarang bentuk kedua lokomotif tersebut sudah kembali normal seperti layaknya CC 201 lainnya setelah menjalani PA di Balai Yasa Pengok,Yogyakarta.
CC 201 48 (CC 201 83 10) yang sebelumnya milik Dipo Lokomotif Yogyakarta kini telah dimutasi keKertapati (KPT), Sumatera Selatan, untuk memenuhi kebutuhan angkutan penumpang dan barang di sana.
Dan kabarnya ada lokomotif CC201 yang diyakini misterius yaitu CC201 45
(CC 201 83 07)adalah lokomotif milik Dipo Induk Yogyakarta (YK) yang terkenal akan daya mistiknya dan salah satu lokomotif paling keramat di Indonesia.
Lokomotif CC 201 45 terkenal karena sering terjadi peristiwa aneh dengan lokomotif tersebut. Sejak didatangkan, CC 201 45 sudah sering dicap sebagai loko yang bermasalah. Walaupun hasil tes menunjukkan tidak ada problem pada CC 201 45, namun sering terjadi kecelakaan atau kerusakan saat dioperasikan tanpa penjelasan yang jelas. CC 201 45 semula ditugaskan untuk menarik rangkaian ke arah timur. Pernah suatu ketika saat lokomotif itu berdinas menarik KA Bima dan KA tersebut mengalami tabrakan. Setelah diperbaiki, lokomotif ini berdinas KA Bima dan mengalami tabrakan lagi. Ia harus masuk kembali ke Balai Yasa Pengok, Yogyakarta, dan setelah selesai perbaikan, jabatannya diturunkan untuk menarik rangkaian kelas bisnis saja yaitu Jayabaya. Tetapi CC 201 45 sekali lagi mengalami tabrakan. Frekuensi tabrakan sesama kereta atau dengan kendaraan bermotor yang dialami CC 201 45 cukup sering, di samping kejadian aneh yang dialami para teknisi yang memperbaiki lok ini pasca tabrakan.
Sesuai prosedur, setelah diperbaiki di Balai Yasa Pengok, CC 201 45 diuji secara statis untuk diperiksa kelengkapannya. Setelah semuanya beres, loko diuji secara dinamis di jalur tes di depan kompleks Balai Yasa. Saat dipacu dengan kecepatan tinggi, mendadak rem gagal berfungsi, sehingga lokomotif melaju terus dan menghantam dinding beton pembatas jalur tes. Sekali lagi CC 201 45 mengalami kerusakan dan harus diperbaiki.Merasa kebingungan dengan CC 201 45, teknisi Balai Yasa yaitu Panut dan Suroso merasa perlu untuk memanggil tenaga ahli GE langsung dari Amerika. Saat sedang memeriksa CC 201 45, tenaga ahli GE itu bercerita bahwa saat proses pembuatan loko yang satu ini memang sudah bermasalah karena banyak terjadi kecelakaan kerja. Akhirnya para teknisi memutuskan, selain diperbaiki secara material, CC 201 45 juga diperbaiki secara spiritual. Sesuai adat orang Jawa, para teknisi Balai Yasa Pengok sepakat meruwat (ritual membuang sial) loko ini. Caranya dengan mengadakan selamatan dan memasang sepasang tapal kuda bekas di kedua ujung bemper CC 201 45. Kemudian memberikan beberapa gram emas dan menyepuh bagian samping bawah lok dengan lapisan krom sehingga terlihat mengkilat.
Anehnya setelah ritual ini CC 201 45 tidak pernah mengalami kecelakaan lagi. Ruwatan yang dilakukan oleh teknisi Balai Yasa berhasil menghilangkan nasib sial loko ini. Sekarang CC 201 45 ditempatkan di Dipo Lokomotif Yogyakarta, dan dengan mudah dikenali lewat ciri khasnya sebagai loko dengan sisi yang dilapisi besi mengkilat, dan di bagian depannya di bawah hidungnya, terdapat kotak dengan lubang di dalamnya yang bernama Multiple Unit Box Port yang berguna untuk sambungan kabel traksi, namun sudah dihilangkan. Selain itu, plat nomor di bempernya kini dihilangkan.

Lokomotif Generasi III

Didatangkan pada tahun 1992 sebanyak 20 buah. Untuk CC 201 91 sampai 110 terdapat di Jawa. CC 201 98 yang sebelumnya milik Dipo Lokomotif BD kini telah dimutasi ke Kertapati (KPT), Palembang untuk memenuhi kebutuhan angkutan penumpang dan barang di sana, dan kini sudah afkir karena mengalami kecelakaan hebat yang membuat lokomotif itu terguling dan terbakar. Sedangkan CC 201 101 dan CC 201 102 yang sebelumnya berada di Jawa dan sempat dimutasi ke Sumatera, sudah kembali lagi ke Jawa.
Ciri-ciri CC 201 generasi ini, yaitu terdapat lampu kabut di bawah kotak pasir di atas bemper seperti halnya lokomotif CC 203/CC 204. Selain itu, bentuk sudut-sudut kaca lokomotif ini agak bulat, berbeda dengan CC 201 generasi sebelumnya yang kaca depannya berbentuk kotak. Hal inilah yang membuat CC 201 generasi ini terlihat sangat berbeda dengan jenis yang sebelumnya sehingga mudah untuk dikenali. Sementara untuk komponen mesin, performa, maupun kecepatannya, sama dengan CC 201 lainnya. Namun, sejak mengalami pemeliharaan akhir maupun peristiwa luar biasa hebat, beberapa lokomotif CC 201 generasi ketiga ini kaca depannya sudah berbentuk agak kotak, seperti CC 201 95, CC 201 97, CC 201 99, CC 201 102, dan beberapa lok lainnya.
Ada salah satu kelas lokomotif CC 201 generasi ketiga, yakni lokomotif CC 201 91 yang dikenal sering mengalami perpindahan mutasi. CC201 91 kini dalam kepemilikan Dipo Lokomotif Jember dan merupakan lokomotif CC201 pertama yang dimiliki olehDaerah Operasi IX Jember. Sejarahnya, loko ini hanya tiga kali mengalami perpindahan pemilikan. Kali pertama datang langsung menjadi milik Dipo Bandung (BD), lalu dikirim ke Dipo Sidotopo (SDT), dan terakhir dipindah ke Jember.
CC 201 96 (CC 201 92 06) yang sebelumnya milik Dipo Lokomotif BDkini telah dimutasi ke Medan (MDN),Sumatera Utara, untuk memenuhi kebutuhan angkutan penumpang dan barang di sana.

CC 201 Rehab (Eks BB 203)


Lokomotif jenis ini bukan merupakan CC 201 asli, melainkan hasilrehabilitasi dan perbaikan dari lokomotif BB 203 yang dimulai sejak tahun 1989.
Bentuk, ukuran, dan komponen utama lokomotif ini sama seperti lokomotif CC 201, yang membedakan adalahsusunan gandarnya. Jika lokomotif CC 201 bergandar Co’Co’, yakni setiap bogie-nya memiliki tiga gandar penggerak, lokomotif BB 203 bergandar (A1A)(A1A), di mana setiapbogie-nya juga memiliki tiga gandar, tetapi hanya dua gandar dalam setiapbogie-nya yang digunakan sebagai gandar penggerak. Jika lokomotif CC 201 memiliki enam motor traksi, lokomotif BB 203 hanya memiliki empat motor traksi dan hanya berdaya 1.500 hp, lebih rendah daripada CC 201 asli (1.950 hp).
Dahulu, di Dipo Induk SMC, semua lokomotif CC 201-nya adalah hasil rehab dari BB 203. Begitu juga dengan CC 201 yang ada di Sumatera. Di Dipo Induk KPT dan TNK, semua lokomotif CC 201-nya juga merupakan hasil rehab dari BB 203, kecuali CC 201 48 dan CC 201 98 (afkir) yang merupakan CC 201 asli pindahan dari Jawa.
Untuk ciri-cirinya, lokomotif ini hampir sama dengan CC 201 generasi II, meskipun beberapa (misal, CC 201 134R) seperti CC 201 generasi I. Yang membedakannya, yaitu pada nomor serinya ditambahkan kode “R” di belakang nomor seri tersebut. Misalnya, CC 201 77R, kode “R” di sini menandakan bahwa lokomotif tersebut merupakan lokomotif hasil rehab dari BB 203.
Pengecualian untuk CC201 berkode “R” pada seri di bawah 70. CC 201 di bawah 70 yang memakai kode “R” (misal: CC 201 01R, 14R, 18R, dan 26R) merupakan lokomotif asli CC 201. Kode “R” tersebut bukan berarti lokomotif itu adalah hasil rehab dari BB 203. Hal itu menandakan bahwa lokomotif tersebut telah dilakukan overhaul dan telah diperbaiki segala komponennya agar lokomotif tersebut dapat ditingkatkan kecepatannya dan mampu bertahan hingga puluhan tahun kemudian. Sumber: https://id.m.wikipedia.org
Sekian terimakasih mohon maaf bila ada kesalahan kata. Komentar anda akan saya tampung agar bisa bahan pembelajaran bagi saya di posting selanjutnya

Mengenal Lokomotif CC203


Mengenal CC203

 
Lokomotif CC 203 adalah lokomotive milik PT Kereta Api Indonesia yang diproduksi oleh General Electric Transportation dan PT GE Lokomotif Indonesia dengan nomor model U20C. Menurut Ir. Hartono, A.S., M.M., dosen STTD Bekasi, dalam komentarnya di Majalah KA edisi Mei 2014, lokomotif ini adalah "lokomotif hasil pengembangan desain dari lokomotif CC 201" dari segi data teknis, namun pada bentuk kabin masinis ujung pendeknya yang aerodinamis, serta diperlebar untuk kenyamanan dan mengurangi penumpang liar.
Lokomotif ini bergandar Co'Co'. Artinya adalah lokomotif dengan dua bogie yang mempunyai tiga poros/gandar penggerak yang masing-masing digerakkan oleh motor traksi tersendiri.
Yang membedakan adalah lokomotif CC 203 menggunakan motor diesel dengan dua tingkat Turbocharger sehingga dayanya mesinnya 2.150 hp.


Desainer: GE Transportation dan UGL Rail
Perusahaan pembuat: GE Transportation
PT GE Lokomotif Indonesia
Nomor seri: CC 203
Model: GE U20C
Tanggal dibuat: 1995-2002
Jumlah dibuat: 41 unit
Data teknis
Roda
Susunan roda AAR: C-C
Klasifikasi UIC: Co'Co'
Dimensi
Lebar sepur: 1067 mm
Diameter roda: 914 mm
Panjang: 14.135 mm
Lebar: 2.642 mm
Tinggi (maksimum): 3.637 mm
Jarak antara alat perangkai: 15.214 mm
Jarak antar pivot: 7.680 mm
Jarak gandar: 3.304 mm
Tinggi alat perangkai: 775 mm
Berat
Berat kosong: 78 ton
Berat siap: 84 ton
Berat adhesi: 84 ton
Bahan bakar dan kapasitas
Jenis bahan bakar: High-Speed Diesel
Kapasitas bahan bakar: 3.028 liter
Kapasitas pelumas: 984 liter
Kapasitas pendingin: 684 liter
Kapasitas bak pasir: 510 liter
Mesin, motor traksi, dan converter
Penggerak utama: GE 7FDL-8
Jenis mesin: 4 langkah, 2 tingkat Turbocharger
Generator: GT 581
Motor traksi: 6 unit
Tipe: GE 761, DC-DC
Transmisi dan kinerja
Perbandingan roda gigi: 90:21
Kecepatan maksimum: 120 km/jam
Kecepatan minimum kontinu: 24 km/jam
Daya mesin: 2.150 hp
Daya ke generator/converter: 2.000 hp
Jari-jari lengkung terkecil: 56.7 m
Lain-lain
Rem lokomotif: Rem udara tekan, dynamic brake, rem parkir
Sistem keselamatan: Locotrack, Vigilance control panel
Tipe kompresor: Gardner Denver WBO
Jenis suling lokomotif: WABCO AA-2
Informasi kepemilikan dan karier
Perusahaan pemilik: PT Kereta Api Indonesia
PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper
Daerah operasi: Pulau Jawa dan Sumatera Selatan
Pertama dinas 1995
bersamaan dengan peluncuran KA Argo Bromo
Keadaan: Semua beroperasi

Sumber: https://id.wikipedia.org  Dan maaf jika ada copy maklum baru buat